SEARCH

Sunday 27 September 2015

Minggu (Prolog)

27 September 2015. akhirnya aku pergi ibadah minggu lagi di tahun 2015 yang bahagia ini. oh ya, selama 2015 setidaknya aku sudah mengikuti ibadah kira-kira paling banyak sebanyak tiga kali ditambah satu pada hari ini. artinya, pada dasarnya aku gagal memenuhi ikhtiar pribadi awal tahun untuk berhenti ibadah minggu sepanjang tahun ini. sebabnya? ah, semoga kelak bisa aku tulisankan apa pasalnya ikhtiar itu bisa muncul dari seorang anak rohani seperti aku ini. Ehehehe~

setelah melalui perenungan panjangg [ceile…], setelah entah mengapa aku berniat ibadah minggu di gereja pagi tadi, dan berdasarkan pengalaman itu, aku akan berikhtiar baru lagi di sisa 2015 ini. kira-kira isinya yaitu bahwa aku akan sebisa mungkin rajin beribadah tiap minggu!! dhuar.. apa nggak keren tuh ikhtiar seorang anak Tuhan? tak lupa, setelah  ibadah, aku akan tuliskan coret-coretan pengalaman ibadah yang baru kualami.

sebenarnya tema begini bukan hal baru. masih hangat di ingatan ketika SD, pelajaran agama di sekolah mewajibkan anak murid menuliskan ayat bacaan, tema, dan isi khotbah singkat ditambah dengan tandatangan guru sekolah minggu pada sebuah buku catatan yang sudah dipersiapkan. buku catatan ini
kemudian dikumpulkan agar menjadi nilai tambah pelajaran agama yakni, bagi anak yang catatan ibadahnya lengkap tiada bolong-bolong. Kebiasaan ini masih pernah aku lakukan sampai tahun lalu berupa catatan intisari khotbah di notes ponsel, walau tanpa tandatangan pengkhotbah tentunya.

nah, tapi coret-coretan yang kumaksud sekarang ini tidaklah persis sama dengan buku catatan khotbah tersebut. yang sekarang ini hanya catatan pengalaman seru yang kualami [entah mengapa pula aku merasa akan selalu ada pengalaman seru di ruang gereja, di antara orang-orang yang mendengar, berdoa dan bernyanyi serius memuji Tuhannya]. tenang saja, sebisa mungkin takkan ada isi khotbah yang kuulangi disini, melainkan aku hanya mengomentari aja kok….. ehehehehe~

kesan pertama

entah angin apa yang menghampiri sehingga aku berniat untuk berangkat ibadah pagi ini. [mungkin ini yang namanya rindu…….:p] bangun pagi pukul empat tak kulewatkan dengan percuma. kuawali hari ini dengan ucapan syukur yaitu nyuci piring, masak nasi dan menonton lanjutan episode serial favoritku lalu tak lupa sarapan pagi. kulanjut dengan nyuci celana dalam plus beberapa potong kaos lalu mandi dan berangkat ke gereja pukul 8 kurang sedikit.

pagi ini ibadahku di GKI Peterongan [yang megah itu…]. bagiku, mungkin juga ada yang sepakat atau tidak, puncak ibadah ialah ketika mazmur dinyanyikan oleh cantor dan umat bersahut-sahutan. itulah mengapa aku selalu rindu untuk kembali ke GKI Peterongan, apalagi ditambah dengan sound yang apik dan pemusik mumpuni, serta cewe-cewe yang lucu tentu saja….

tiba pukul 8.26. agak telat, seperti biasa, bangku-bangku sudah mulai penuh terisi oleh anak-anak Tuhan yang muda ataupun yang tua yang antusias [sudah tua kok tetap disebut anak-anak yeee? hehehehe~]. dengan jeli, aku mencari satu dua bangku yang kosong tempat pantatku dapat berlabuh tenang menikmati ibadah pagi ini. akhirnya dapat juga bangku agak di depan, kira-kira bangku baris kelima tempat favoritku, yang tidak terlalu jauh di depan paduan suara dan tim pemusik. [menurutku duduk di belakang memiliki potensi kehabisan berkat yang dibagi-bagikan di akhir ibadah, maka aku lebih suka di depan……..:D]. biasanya di posisi itu pula dulu selalu ada seorang mbak cakep, yang tak pernah kuajak kenalan, duduk. dan baru kusadari, ia duduk di sebelahku lagi. puji tuhan,,,,,,,,,

ibadah pun dimulai. orang-orang mulai khusyuk menyanyikan lagu pertama sambil berdiri. di dalam kekhusyukan mereka, kulihat tas-tas cantik mereka turut duduk tak kalah khusyuk pula. dengan jalan perlahan agak sungkan, beberapa orang masih ada yang mencari tempat duduk walau ibadah telah resmi dimulai. dengan sungkan pula, beberapa orang memindahkan tas cantiknya untuk mengalah dan berkorban agar yang lain dapat duduk. aku gak paham apakah sebenarnya tas itu rela duduk di lantai, padahal ia tidak telat sama sekali.

seperti biasanya, setelah pengakuan dosa, tibalah pada bacaan-bacaan. bacaan pertama, kisahnya aku kurang paham. diambil dari kitab ester. bacaan kedua dari kitab yakobus. tibalah saatnya nyanyian mazmur. aku suka melodinya, juga pesannya yakni bagaimana Tuhan yang senantiasa memihak kita dari lawan yang hendak memusnahkan kita.

nah.. bacaan Injil Markus hari ini lumayan syerem yakni dari markus 9:38-50. tapi, terutama pas ayat 42 dan seterusnya dibacakan, aku malah nahan tawa ngerasa lucu sendiri. sebabnya, aku kebayang Yesus sendiri sedang ngomong seperti dituliskan di perikop tsb. kira-kira adakah sahabat yang bisa bantu menjelaskan tentang perasaanku, why? ;)

sedikit tentang khotbah

kesan pertama yang kudapat setelah kutbah usai ialah adanya semacam cocokologi, terutama ketika ketiga bacaan hari ini hendak dikaitkan agar sesuai dengan tema yakni: dosa penghalang kebaikan. mungkin karena keterbatasan waktu untuk mengeksplorasi kisah ester. apa benar persoalan Haman dan Mordekhai hanya sebatas kesalahpahaman akibat perbedaan budaya belaka seperti yang dikhotbahkan? bukankah Mordekhai seorang tokoh buangan yang "melawan" Haman yang selalu memandang rendah umat Tuhan waktu itu?

demikian pula bacaan dari yakobus tentang berdoa yang menyelesaikan segala perkara. aku pribadi merasa terlalu ribet apabila merangkai ketiga bacaan hanya untuk menyimpulkan bahwa dosa penghalang kebaikan. pada injil markus tersebut malah aku menyimpulkan bahwa dosa apapun takkan menghalangi kebaikan yang universal, kasih itu sendiri. tanpa memandang siapa orangnya (kafir berdosa ataupun bukan), yesus berkata bahwa sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya (9:41)

aku malah terkesan pada ayat 42 dan seterusnya. Yesus itu asik banget. ia pilih cara-cara gokil untuk menyampaikan sesuatu pada orang-orang tertentu sehingga mereka berpikir bahwa yesus adalah sosok yang sangat mengganggu mereka yang menentangnya. Yesus sering merujuk orang percaya seperti seorang anak kecil yang muda, tulus dan setia. Dan mereka "dewasa" yang penuh kemunafikan serta kepatuhan terhadap status quo dunia dan alasan pembenaran seringkali mengecilkan ketulusan dan kesetiaan seorang anak kecil.

maka yesus dalam bayangkanku, ketika yesus mengungkapkan ayat 42-50, ia juga menahan tawa geli melihat orang-orang "berdosa" tua-tua yang heran dan ketakukan mendengarkan ajaran-ajaran Yesus. Dengan tingkah tua-tua itu, Yesus mengulangnya "di tempat itu [neraka] ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam."

demikianlah sedikit komentar tentang kutbah. namun apapun itu, doa syafaat pengkotbah sangat berarti bagiku. pertama, ia mendoakan korban tragedi Mina sebagai duka persaudaraan yang mendalam, situasi bangsa yang diancam asap kebakaran hutan tahunan di Indonesia hingga akhirnya persoalan internal gereja agar Tuhan yang senantiasa yang menyertai. doa yang indah itu sempurna dengan dinyanyikannya doa bapa kami.

selamat hari minggu. kiranya kelak pertanyaan-pertanyaan akan khutbah akan terjawab pada minggu-minggu berikutnya.

No comments:

Post a Comment