
Ini foto ceritanya sekitar setahun yang lalu. Haha.. Sesaat setelah mandi kusempatkan untuk berpose metal yang ditandai jari telunjuk dan kelingking sedangkan jari manis dan jari tengah yang dilipat, ditekuk. Formasinya menyerupai kepala kambing dengan dua tanduk nya. Agar sedikit lebih sangar, kutampilkan lidah yang menjulur keluar dan mata yang agak melotot seolah keduanya hendak meloncat keluar dari tengkorak kepalaku.
Sebentar kuamati foto itu, ada setitik kenangan yang serasa kembali menghangat dalam album perjalananku di perantauan. :D Ya, foto itu sendiri tepatnya di sebuah kamar, di sebuah villa di Kaliurang. Kala itu kebetulan kami, kumpulan pemuda gereja dari Semarang sedang mengadakan rangkaian acara kepemudaan, terkhusus menyambut kedatangan adik-adik baru yang seperti biasa harus 'dirayakan secara seremonial' beberapa malam dengan pergi ke daerah dingin nan sejuk seperti Kaliurang ini.
Intinya, di penyambutan itu ada benih cinta yang bersemi. Mungkin tak hanya aku yang mengalami, tetapi juga teman yang lain aku yakin mengalaminya. Setidaknya, aku menikmatinya sampai hari ini. :) Tapi, apakah itu tujuan acara ini, yang kalau tidak salah menguras begitu banyak tenaga dan sejumlah uang -lebih dari sepuluh juta-, dilaksanakan? Aku tak tahu. Ketika dikaitkan kembali esensi kegiatannya yakni penyambutan anggota baru yang bertujuan agar organsisasi tersebut berjalan lebih baik dengan hadirnya muka baru, semangat baru, dan strategi baru untuk kemajuan suatu organisasi kepemudaan tersebut kedepannya, dan setelah saya bandingkan dengan keadaannya sekarang, sepertinya acara seremonial itu sia sia belaka.
Akh.. Sudahlah.. Berawal dari sebuah foto pose metal ku itu di malam ini yang tak sengaja terlihat di monitor, seharusnya ada banyak hal yang harus selalu disyukuri dan diperbaharui, tidak hanya untuk ku tetapi juga segala sesuatu yang ada di sekeliling ku. Itulah makna terdalam dari sebuah kenangan.

Blogged with the Flock Browser
No comments:
Post a Comment