Setelah punya blog beberapa bulan, aku ga punya ide lagi buat menulis. Semuanya hilang ntah kemana. Padahal banyak yang seharusnya tak luput dari perhatianku melihat polemik yang terjadi selama beberapa bulan ini begitu beragam. Kebetulan niy, hatiku sedang gusar akhir-akhir ini. Awalnya aku berpikir bahwa emosi seseorang yang telah dewasa itu lebih stabil dibanding saat dia masih remaja. Eh, ternyata tidak demikian. Seorang dewasa memiliki masalah yang lebih kompleks terkait masa depannya, tanggungjawab, dan cintanya. Tak jarang, manakala sesuatu yang telah kita yakini tidak sesuai dengan kenyataan yang kita hadapi, kita akan kembali berkutat, merenung, bahkan berguling - guling untuk merumuskan kembali keyakinan itu.
Danau Toba yang begitu tenang dan dalam tak terselami. |
Karena memang sedang gusar dengan perasaanku, sejenak kubuka kembali sebuah puisi yang pernah tercoret dalam lembaran kisah masa laluku.
Cahayamu hangatkanku ..
Kurasakan kehadiran cinta diantara kita ..
Sungguh ini begitu menguatkan kita ..
Ya.. Kita.. Hanya kita..
Sperti matahati..
yang memiliki energi panasnya..
Sperti hamparan pantai ..
yang memang memiliki keindahannya ..
Sperti dia,
dia yang benar - benar memiliki kehancurannya, kepedihannya, kebodohannya, dan kematiannya..
Ya.. cinta kita mampu membunuh cintanya !!
4-05-2007
danie
Membacanya sekarang, aku bingung sendiri. Apa yang kuyakini cinta ternyata bisa begitu menyakitkan bagi orang lain. Kembali kumerenung, apakah benar demikian..? Bagaimana jika yang tersakiti itu adalah aku sendiri..? Ahh.. Biarkan kuselesaikan perenungan ini dan kelak menjadi pelajaran berharga yang tak kan hilang dalam hidupku. Semoga akan terjawab, dengan keindahan, dalam penantian, penuh pengharapan.